Malang—kota dingin dengan segudang cerita mistis. Dari hantu-hantu kampus sampai legenda kuntilanak di pemakaman tua. Tapi ada satu kisah yang jarang dibahas: sebuah kontrakan di daerah Lowokwaru yang dikenal sebagai “Rumah Kos Berhantu“.
Banyak mahasiswa yang pernah tinggal di sana bilang, “Jangan pernah sewakan kamar nomor 7!”
Awalnya aku pikir itu cuma mitos. Sampai akhirnya… aku sendiri yang mengalaminya.
Bagian 1: Kontrakan Murah Tapi Mencurigakan
Aku, Rendra, baru saja diterima kerja di Malang. Butuh tempat murah, dan setelah cari-cari, nemu kontrakan di gang sempit Lowokwaru. Harganya setengah dari harga pasaran, dan itu bikin aku curiga.
“Ini pasti ada apa-apanya,” pikirku.
Pemiliknya, Mbah Suro, orang tua berusia 70-an, cuma tersenyum tipis pas aku tanya kenapa sewanya murah.
“Kosong terus, Nak. Orang-orang pada takut.”
“Takut apa?”
Dia menghela napas. “Kamar nomor 7… pernah ada yang meninggal di situ.”
Aku nggak percaya hantu, jadi aku ambil saja. BIG MISTAKE.
Bagian 2: Suara di Tengah Malam
Malam pertama, semua normal. Tapi pas hari ketiga…
Terdengar suara ketukan pelan di pintu.
Tok… tok… tok…
Aku kira ada orang, tapi pas kubuka—tidak ada siapa-siapa.
Aku tutup lagi, lalu…
Ketukan itu lebih keras. TOK! TOK! TOK!
Aku merinding. Suaranya seperti ada yang mengetuk dari dalam kamar.
Aku coba tidur, tapi kemudian…
Ada yang berbisik di telingaku.
“Keluar… ini kamarku…”
Suara perempuan.
Aku langsung loncat dari tempat tidur. Tapi kamarku kosong.
Bagian 3: Penghuni Sebelumku
Pagi harinya, aku tanya tetangga tentang kamar nomor 7.
“Dulu ada cewek namanya Siska, kerja di pabrik. Dia bunuh diri di kamar itu… gantung diri,” kata seorang ibu.
“Katanya, dia marah kalau ada orang yang masuk kamarnya.”
Aku nggak mau percaya, tapi makin malam… kejadiannya makin serem.
- Cermin di kamar mandi tiba-tiba pecah sendiri.
- Air keran berubah warna jadi merah.
- Aku bangun jam 3 pagi dan melihat bayangan hitam di sudut kamar.
Wajahnya… terlalu panjang, dengan mata hitam kosong.
Dia tersenyum.
Bagian 4: Misteri di Bawah Tempat Tidur
Aku penasaran, apa sih yang bikin Siska masih gentayangan?
Aku angkat kasur… dan nemu sesuatu.
Sebuah diary.
Isinya:
“Aku nggak tahan lagi… mereka memperkosaku setiap malam. Nggak bisa lari. Aku mau mati saja.”
Ternyata… Siska bukan bunuh diri.
Dia dibunuh.
Dan mungkin… pembunuhnya masih ada di sekitar sini.
Bagian 5: Suara dari Lorong
Malam terakhir sebelum aku minggat, aku dengar suara tangisan dari lorong.
Aku keluar… dan lihat sesosok perempuan berdiri di depan kamar nomor 7.
Rambutnya panjang, tubuhnya menggantung seperti orang di tali.
Dia menoleh ke arahku…
Mulutnya penuh dengan darah.
“Aku… nggak… sendirian…”
Lalu… semua lampu padam.
Epilog: Kontrakan Itu Masih Ada
Aku langsung kabur pagi itu juga. Nggak ambil barang-barang.
Katanya, sampai sekarang, kamar nomor 7 masih sering kedapetan suara tangisan.
Dan kadang… kalau ada yang berani tidur di situ, mereka bakal lihat Siska… menggantung di atas kasur.
Masih mau nyewa kontrakan murah?
Pikir-pikir lagi.
Akhir Cerita.
🔥 Bonus:
Katanya, Mbah Suro tahu segalanya tapi diam-diam saja.
Beberapa orang bilang, ada lebih dari satu hantu di kontrakan itu.
Kalau lewat Lowokwaru malem-malem… jangan lihat ke atas jendela kamar nomor 7.
Kamu berani coba? 😈